Tadi baru denger crita Rico Ceper di acara Spada di Radio Mustang. Setiap kamis dia selalu menceritakan hal2 yang bisa menggugah hati. Hari ini dia cerita tentang seorang Ibu.....singkat nya seperti ini :
'Nak bangun nak, sudah waktunya sholat Subuh dan sarapan sudah ada di meja' Itu yang selalu aq denger selama 20 tahun sejak aq mengingat nya. Aq sekarang sudah memasuki umur kepala tiga. Sering aq bilang sama Ibu ku kalo anak2 nya sudah besar dan tahu kewajibannya, namun Ibu ku selalu saja seperti itu. Menurut Ibu ku merupakan hak prerogatif seorang ibu untuk selalu merawat keluarga nya sendiri dan itu hak yang tidak bisa di limpah kan ke orang lain. Walaupun anak2 nya sudah punya keluarga sendiri, ibu tetap seorang Ibu bagi anak nya. Ibu ku pernah bilang ke aq, dia tahu bahwa sekarang kalian (anak2nya) sudah besar, sudah bisa mencari uang sendiri dan bisa mengambil keputusannya sendiri, dan dia bangga dengan itu. Dengan keberhasilan anak2 nya saat berprestasi di sekolah dan juga sukses dengan karir nya sekarang. Tapi seberhasil nya seorang anak, tak akan melupakan bahwa dia tetap anak nya yang sejak kecil di rawat dan di besarkan sampai seperti sekarang. Dan Ibu ku itu merupakan Ibu rumah tangga yang sangat baik dan sayang pada keluarga dan anak2 nya. Dia tumpahkan kasih sayang nya kepada kami sejak kami hadir di dunia ini. Dan aq bangga dengan Ibu ku itu. Suatu saat ada teman ku yang bilang bahwa orang tua itu semakin tua usianya akan semakin sensitif. Sensi bahwa semakin mereka tua dia merasa tidak akan di butuhkan lagi. Saat itu aq sadar mungkin itulah yang membuat Ibu ku selalu saja memperlakukan anak2 nya seperti kami masih anak2 yang perlu selalu diingatkan. Aq sebagai anak nya mungkin memang rada risih dengan perlakuan Ibu ku itu, namun setelah mendengar perkataan teman ku itu aq baru saja mengerti. Rasa sayang dan cinta mungkin perlu untuk juga di tunjukan dengan ucapan selain dengan perbuatan. Sebagai seorang anak aq berusaha membuat orang tua ku bahagia terutama ibu ku. Memberi kasih sayang dan kepastian bahwa selamanya aq akan selalu sayang dan walaupun semua materi bisa kuberikan ke Ibu ku, tak akan bisa membalas jasa dan kasih sayang nya ke aq selama ini.
Cerita itu membuat gw sadar, bahwa gw jarang menunjukan rasa sayang gw ke Ibu gw. Kata2 miss u atau love u aja gw cuma bisa bilang/tulis di surat yang gw kirim buat Ibu ku itu. Tapi dari mulut gw langsung belom pernah terucapkan. Keluarga gw tidak terbiasa untuk mengungkap kan rasa sayang nya kepada anggota keluarga yang lain secara verbal dan langsung. Ungkapan yang paling akrab hanya dengan cium pipi dan salam tangan. Pelukan pun jarang......Tapi gw bersyukur dengan apa yang gw punya. Masih punya dua orang tua lengkap yang masih menemani kami 2 anak nya yang kadang masih aja bikin jengkel mereka walaupun kami sudah setua ini....hehehe
Thursday, December 07, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
hiks hiks hiks...jd ikutan nangis nich kalo inget ibuku tersayang, kel g juga bkn kel yg bisa menunjukkan kasih sayang scr lgs & stlh tinggal berjauhan...bawaannya home sick terus
hiks... ikutan sedih... nice story thoug...
hikss sama..... orang indo emang canggung ya untuk bilang i love you ke keluarga sendiri..kalo ama pacar mah bertaburan hihih
inget ibuku juga jadinya nih...kasih ibu gak akan pernah putus buat kita..
Post a Comment